Haziran 07, 2004

Bowo

“Enam puluh enam, enam puluh tujuh...enaaam puluuuuh...berapa ya??” Bowo kecil memainkan kaki-kakinya sambil memandang ujung jempol dan hampir-hampir saja setetes air mata jatuh.

Bowo menengadah dan mamandang wajah ibunya dengan raut muka bersalah dan seakan bertanya apakah ibu akan menghukum saya?

“Hayoo Bowo kira-kira apa setelah enam puluh lima?” suara itu selalu saja bisa menghibur dan menghapuskan rasa bersalah Bowo, tidak ada nada menuduh di sana bahwa dia bodoh atau malas, apalagi bila Bowo melihat secercah cahaya dari senyum ibunya. Berbeda dengan teman-temannya, mereka jahat sekali sering kali mereka mengolok-olok Bowo yang belum lancar menghitung.

“Tidak bolehkah saya bertanya pada Bimbim, ibu?” Iba Bowo, sambil melirik segitiga trapesium kecil yang tergeletak di atas meja makan.

“Boleh saja Bowo, tapi tidak untuk saat ini. Kamu harus belajar untuk menumbuhkan sel-sel otak kamu” ibunya membelai kepala Bowo sambil menjawab pertanyaan Bowo tadi.

Orang tua Bowo, adalah pasangan yang sukses kata orang-orang itu tidak lepas dari peran proyeksi komputer penyangga yang berhasil menerjemahkan keinginan safenet akan takdir mereka. Bagi Bowo orang tuanya adalah yang terbaik dan selalu menjaga, serta menghiburnya ketika dalam kesulitan. Hanya sekali-kali saja dia tidak sengaja melihat mereka bertengkar, dan pernah satu kali Bowo mendengar orang tuanya meributkan tentang bowo.

“Aku tidak mau Bowo besar dalam lingkungan seperiti ini!! aku ingin kembali ke rumah kita Mas!!”

“Bu, kita sudah sedalam masuk ke dalan sistem mereka, perjuangan ini lebih penting!! Aku tidak mau tetes keringat selama lima belas tahun hancur lebur hanya karena dia!!! “

“Mas, kenapa kamu berkata seperti itu??!! Ibu Bowo terdengar seprti tercekik tapi lebih mirip suara orang yang menahan teriak karena kemarahan.

Aku juga tidak pernah menyangka akan lahir seorang anak ditengah-tengah ini semua, tapi apa Mas rela dia menjadi seperti mereka??...takabur dan sombong??!!” Bowo mendengar sesegukan tangis ibunya.

“Bu aku juga sama khawatirnya dengan ibu, tapi aku tidak mau membahayakan usaha kita selama ini, dari lima puluh orang tinggal kita berdua bu,.....dan kita adalah harapan terakhir karena sudah sedalam ini.”

“Mengenai Bowo sebaiknya bla bla bla....” suaranya tidak lagi terdengar oleh Bowo karena ayahnya memelankan suara, seakakan memberitahu sutu rahasia penting. Hanya terdengar sekilas ayahnya berkata sesuatu tentang bimbim dan menanamkan sesuatu ke dalamnya.

Bimbim adalah sebuah komputer penyangga berbentuk segitiga trapesium kecil persis seperti benda yang tadi di lirik Bowo. Maksudnya penyangga adalah mereka diciptakan seperti saudara kembar manusia sejak lahir sesuai dengan karakternya, tugas mereka mendorong manusia untuk menjadi “apa” besar nanti entah pemimpin, penyapu jalanan, atau polisi. Bowo mendapatkan segitiga kristal yang katanya akan menjadikan dia seorang pemimpim, namun setelah beberapa tahun bersama Bimbim, banyak orang menyangsikan apakah Bowo mendapatkan komputer penyangga yang benar? Atau jangan-jangan tertukar dengan milik anak lain.

Hanya orangtunyanya saja yang yakin bahwa Bowo adalah manusia yang terbaik, bahwa tidak ada yang salah dengan komputer penyangga yang diberikan pada Bowo paling tidak itu yang sering katakan ke Bowo dan tetangga mereka. Bahkan ibunya sering mendorong Bowo untuk tidak menggunakan Bimbim, “kamu bisa lebih baik tanpanya dan kamulah yang menentukan nasibmu sendiri dengan usaha keras” begitu selalu yang dibisikkan kepada Bowo. Tentu saja Bowo tidak mengerti apa itu nasib dan apa itu usaha keras, yang dia tahu Bimbim (nama itu rasanya cocok sekali, paling tidak menurut Bowo makanya dia memanggil komputer penyangga tersebut dengan Bimbim) sangat mengasyikkan, untuk sebuah benda yang berbentuk segitiga.

Setiap komputer penyangga terhubungkan ke server yang sama dengan safenet, tidak ada yang tahu apa yang ada di balik itu semua dan dimana letak server tersebut sepertinya untuk semua keuntungan yang dihasilkan safenet banyak sekali kabut-kabut hitam yang menyelimutinya selalu saja dengan alasan demi keamanan.

Pemerintah tampaknya membiarkan (baca=menciptakan) hal itu, bahkan untuk beberapa lama saatnya berkembang sebuah polemik, mana lebih dahulu server atau safenet yang muncul. Tapi sejak lima belas tahun belakangan ini sudah tidak ada yang perduli lagi, selama manusia dapat menemukan apa yang mereka butuhkan dengan mudah dan itu semua berkat safenet dan teknologi yang berkembang di dalamnya....sungguh sebuah kebodohan yang berakibat fatal.

“Down load selesai!” kembali suara mengejutkan lamunan Kapten Bowo.

“Semuanya di dunia ini gatal ingin mengagetkan saya!” gerutu Kapten Bowo yang kurang dari setengah jam ini sudah dua kali terkejut.

Kru wahana antariksa Arori hanya bisa tersenyum. Mungkin kalo sebuah senyum menggambarkan perasan seseorang maka senyum yang saat ini terpacar dari wajah mereka adalah senyum yang paling getir yang pernah dilihat kapten Bowo. Tidak ada yang ingin berdebat soal itu, bahkan kalaupun ada salah satu dari mereka yang tidak tersenyum tidak jadi masalah, karena mengetahui misi apa yang mereka emban lebih penting dari senyum bidadari sekalipun.

“Apakah anda tidak ingin memberitahu tentang misi kami Kep? itu loh benda yang sering kali dicampur dengan roti dan dimakan pagi hari” walaupun melucu tampak sekali kapten nomer dua tidak sabaran melihat Bowo yang masih memandangi krunya, setelah membaca misi wanaha antariksa arori, namun tetap tanpa sepatah katapun meluncur darinya.

“Untung komputer penyanggamu, tidak memproyeksikan kamu sebagai pelawak. Karena kamu sama sekali tidak lucu!” kapten nomor tiga mencoba mencairkan ketegangan namun sepertinya tidak berhasil.

Sedetik, dua detik....lalu Kapten Bowo berkata

“Dulu banyak yang menyangsikan bahwa saya diproyeksikan untuk menjadi pemimpin, bahkan untuk memimpin sebuah sekolah dasar sekalipun. Saya menempuh berbagai cercaan, untuk membuktikan saya memang seorang pemimpin. Selama perjalan saya itu saya mengetahui sesuatu yang banyak orang tidak menyadarinya, bahwa tiap orang adalah pemimpin bahkan untuk skala terkecil sekalipun dan berhak menentukan jalan hidupnya sendiri”

“Sekarang, sebelum saya membeberkan tentang misi ini saya ingin bertanya apakah ada di antara kalian yang ragu dan ingin mundur? saya rasa ini adalah saat yang tepat untuk mengatakannya kepada saya”

Suara gesekan kain kapten nomer tiga terdengar jelas sekali begitu juga ketukan jari Gunawan.

“Okeh saya anggap tidak ada yang mengundurkan diri, dan ingat setelah saya membeberkan misi kita, mundur berarti mati. Sekali lagi saya tanya, ada..!!!”

“Saya rasa tidak ada Kep! Nomer satu menyela Bowo yang belum lagi menyelesaikan pertanyaannya. “Apakah kapten kira kita akan mundur setelah melewati semua ini, latihan dan persiapan “neraka” tiga bulan belakangan, kami tahu resiko bergabung dengan wahana ini, bahkan kami tahu nyawa kami harga misi ini”

Gumam kru wahana antariksa Arori terdengar mengiyakan kalimat-kalimat kapten nomor dua barusan.

“Baiklah, saya rasa tidak percuma latihan tiga bulan kita” kapten Bowo mengambil hasil print out misi dan membacakan sederetan kalimat yang hampir tidak pernah dibayangkan sedetikpun oleh kru wahana antariksa Arori.

::jelang keberangkatan::

"semua siap kapten Bowo!?" suara kapten nomer 2 jelas mengagetkan, siapa coba yang tidak akan kaget ketika pikiran sedang melayang ke satu abad yang lalu tiba-tiba di tarik kembali ke saat ini.

Wahana ruang Angkasa Arori merupakan wahana berawakan limabelas orang dan dua buah droid, terdiri dari tiga orang kapten, satu kapten utama dan dua kapten wakil. Sisanya adalah awak pendukung, dari pendukukung kesehatan samapai ilmuwan fisika nukilr.

"Oh maaf, baiklah!" sahutku sedikit terkejut sambil sedikit melirik ke arah monitor utama untuk mengkonfirmasi hasil tes.

Pada monitor tersebut dapat terlihat seluruh aktivitas yg ada di lingkungan wahana bahkan kalau inginpun bisa diketahui kapan Bunbun, awak bagian mesin, memotong kukunya.

"Pusat di sini wahana, semua tes OK. Mohon konfirmasi waktu keberangkatan"

"Oke Kep semuanya telah disetujui pusat. Waktu anda waktu lima menit lagi untuk meluncurkan wahana” pusat menjawab permintaan konfirmasi beberapa menit setelah sekuen terakhir selesai

“Mohon, laksanakan tahap kedua dan siap-siap menerima misi!!!”

Semua awak wahana arori memang dari awal tidak ada yang mengetahui dengan pasti misi mereka bahkan termasuk saya, hanya tahu bahwa kami ditugaskan untuk mengoperasikan sebuah wahana antariksa dengan keahlian dan karakter kami. Gosipnya ada sekitar tiga ratus orang terbaik dari berbagai disiplin ilmu menjalani tes, dan hasilnya adalah kami yang sedang duduk gelisah di bangku masing masing menunggu hasil download misi...bisa dibilang kami adalah manusia “terpilih”.

Lima puluh persen menerima data, angka di layar utama semakin lama semakin membesar mendekati seratus.

Enam puluh, enam puluh tiga, enam puluh lima.....

Semua mengabut dan bayang anak kecil di kepala Kapten Bowo tampak semakin jelas sedang belajar berhitung

Ekim 21, 2003

Perjalanan ke Area 3.2 : Hari 1

Cilegon, 16 Februari 2310
Lembayung merah jambu masih berbayang di plasma kaca depan, sementara di bagian belakang yang tampak adalah bayangan kabel dan pipa2 penyangga stasiun Cilegon 1. lembayung merah jambu sebenarnya adalah efek dari bias plasma yang terbuat dari serupa jel padat, jel yang merupakan bahan terkuat yang pernah di buat oleh manusia sampai detik ini.

Sudah banyak kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dalam satu abad terakhir ini. Beberapa diterapkan pada wahana antariksa arori ini, dari metal tahan panas sampai dengan setengah dari panas kulit luar matahari dan gadget anti gravitasi versi 5.5 yang sanggup 'hampir sempurna' menirukan gaya gravitasi bumi sampai dengan luas 200 meter persegi.

"Di sini kapten wahana antariksa Arori bicara, sekeun tes terakhir akan segera dimulai, mohon konfirmasi dari pusat"

Suaraku kedengarannya cukup wibawa juga,...siapa sangka Hariyanto Wibowo seorang anak dari bilangan Kalimalang bisa duduk di sini, sebagai kapten pula. Siapa sangka Hariyanto Wibowo yang waktu kecil takut jatuh dari pohon mangga setinggi 3 meter akan terbang sejauh jutaan kilo meter menembus langit.

"Oke Kapten Bowo, di sini pusat. Anda diizinkan memulai sekuen tes terakhir, Pusat Out!!!!!" dari radio nomer satu terdengar konfirmasi dari pusat.

"Semoga sukses Kapten Bowo...dan oh ya kep...selamat ulang tahun! semoga berkah"

"oke! diterima pusat, wahana antariksa arori akan memulai sekuen terakhir, doakan!'

Phhuiiih...akhirnya saat-saat seperti tiba juga. Kamu tahu, seperti saat ketika menikah, tidak akan tahu bagiamana rasanya sampai kamu benar-benar menikah atau saat kamu di wisuda, tidak akan tahu bagaimana rasanya sampai kamu duduk di sebuah ruangan besar dengan teman-teman dengan memakai toga. Semuanya hanya ada di kepala saja, persis ketika lima belas tahun lalu sesuatu yang besar merubah jalan hidupku.

::Jakarta, 16 Februari 2295::

sejak satu abad yang lalu internet dilarang karena ternyata dibanding positifnya lebih banyak hal-hal yang negatif sebut saja spaming, pornografi. carding semua ada. Bahkan ketika tahun 2025 ditemukan gadget penghubung virtual dengan kenyataan (berbentuk mirip baju selam dengan sarung tangan serta sebuah penutup kepala) hal-hal "menggelikan" bermunculan, dan yang paling terkenal adalah bordil virtual dimana seseorang dapat memesan wanita "Panggilan" virtual kapan saja dan di mana saja, bahkan anak kecilpun bisa melakukannya, pada saat orang tua mereka tidur.

2028 semakin banyak tekanan masyarakat, dan pemuka agama untuk menciptakan sistem yang lebih aman, lebih baik dan yang paling penting lebih terkontrol. Sekitar tiga tahun kemudian seseorang bernama Konrad atau Sonrad atau Benard (tidak ada yang tahu pasti namanya karena di rahasiakan pemerintah demi keamanan) menciptakan sistem "Safenet". Safenet menawarkan sistem seperti yang diidam-idamkan kebanyakan masyarakat dan pemuka agama yang telah muak dengan kekerasan dan pornografi di internet. Akhirnya pada tahun 2100 internet total dilarang dan digantikan dengan safenet.

Namun kejahatan itu seperti air, dia akan menemukan celah-celah untuk mengalir ke daerah yang lebih rendah. Bahkan sekuat apapun bendungannya, tetap saja ada setetes dua tetes yang meresap ke dalam tanah, dan pada saatnya nanti baik disengaja atau tidak akan ada seseorang yang menemukannya dalam bentuk yang berbeda.

Memang sampai sekitar sepuluh tahun safenet berjalans ebagaiman mustinya, namun peran pemerintah tampaknya semakin lama semakin merusak mimpi indah tentang "safenet" pemerintah menggunakan kekuatan "safenet" untuk mengontrol setiap kalimat dan kata yang menentang mereka, bahkan ruang chatingpun tampak lebih mirip buku sejarah (yang sudah lewat proses editing oleh dinas pendidikan dan kebudayaan) daripada sebuah tempat rekreasi.